Jumat, 04 Juli 2014

BAGAIMANA CARA HEWAN KAWIN

Hewan Kawin
Hewan kawin atau dalam bahasa ilmiah sering disebut dengan Reproduksi hewan bisa dibagi menjadi 2 kelompok besar antara lain melalui hubungan seksual dan tidak melalui hubungan seksual.  Jenis hewan kawin yang tidak melalui hubungan seksual atau biasa juga disebut dengan aseksual, memiliki pengertian sebagai perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dengan sperma. Reproduksi hewan tanpa kawin hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari hewan yang memiliki tulang belakang (vertebrata). 

Perkembangbiakan semacam ini lebih sering dilakukan oleh hewan avertebrata karena organel sel hewan mereka tidak selengkap dan serumit hewan bertulang belakang.  Sebaliknya reproduksi hewan kawin lebih banyak terjadi pada hewan tingkat atas atau hewan bertulang belakang, tapi ada juga beberapa avertebrata yang melakukan reproduksi secara seksual.  Perkembangbiakan hewan secara kawin ditandai dengan bercampurnya sperma dari hewan jantan dengan sel telur dari hewan betina, setelah sperma dengan sel telur bertemu maka akan terjadi pembuhan dan kemudian akan berkembang hingga melahirkan generasi baru.

Hewan kawin secara seksual karena mempunyai gamet yang menjadi cikal bakal terbentuknya individu baru dikemudian hari. Gamet merupakan sebuah sel yang belum sempurna karena hanya mempunyai setengah kromosom dari sel aslinya, sel gamet tidak akan berkembang jika tidak terjadi pembuahan (pencampuran sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina). Sel gamet yang belum sempurna ini bisa juga disebut sebagai spermatozoa dan ovum. Ovum adalah sel reproduksi  belum sempurna yang terdapat pada betina, sedangkan spermatozoa adalah sel reproduksi belum sempurna yang terdapat pada jantan. Penggabungan antara spermatozoa dengan ovum akan membentuk zigot, setelah itu zigot akan berkembang dan terus tumbuh menjadi makhluk hidup baru.

Pada mulanya perkembangan zigot menyerupai bulatan yang diisi oleh ruangan hampa disekitarnya, sel yang terbentuk itu kemudian disebut dengan blastula. Meskipun setiap hewan memiliki bentuk blastula yang berbeda, tetapi sebagian besar bentuk yang dihasilkan menyerupai lingkaran, sehingga lebih mudah meyebutkannya berbentuk lingkaran. Tapi hal tersebut tidak berlaku pada hewan  spon karena blastula yang terbentuk bisa bergerak dan menemukan wadah yang tepat untuk tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan karang dewasa,  tumbuhan karang itu biasanya berada pada perairan dengan aliran arus yang cukup tenang.

Pada proses hewan kawin selanjutnya blastula akan berubah bentuk yang lebih kompleks yang disebut dengan gastrula. Ruangan yang sebelumnya kosong akan berganti oleh beberapa komponen penting seperti system pencernaan, lapisan endoderma dan lapisan ektoderma untuk melengkapi aktifitas sel demi kembang tumbuh yang lebih baik.  Terdapat beberapa tambahan pada perkembangbiakan hewan tingkat atas yaitu ada mesoderma yang tumbuh diantara lapisan endoderma dan lapisan ektoderma dan melengkapi fungsi yang lebih kompleks pada sel tersebut. Setelah proses tersebut kemudian sel berubah lagi menjadi jaringan-jaringan tubuh dan  juga berubah menjadi organ-organ tubuh sehingga tercipta. Untuk lebih memahami bagaimana cara hewan kawin, ayo simak ulasan pendek tentang reproduksi hewan dibawah ini.

Hewan Kawin – BagaimanaProses Terjadinya Reproduksi Serangga

Hewan Kawin
Proses hewan kawin yang akan dibahas kali ini adalah serangga. Serangga tidak melahirkan melainkan ditetaskan melalui telur, sedangkan serangga yang melahirkan jumlahnya sangatlah sedikit. Proses pembuahan sendiri terjadi didalam cangkang telur begitu juga dengan perkembangan zigot juga terjadi didalam cangkang telur. Tapi berbeda dengan telur arthropoda, pembuahan terjadi saat telur belum terbentuk dan telur schizophora juga melalui proses pembuahan yang sama. Hampir semua telur milik serangga kebal terhadap kekeringan hal itu terjadi karena terdapat semacam lapisan unik yang terbentuk dari serosa yang  dapat menahan cuaca ekstrim dari luar telur. Lapisan serosa yang terdapat didalam cangkang telur diperkaya dengan kitin (salah satu jenis protein) seringga meningkatkan pertahanan telur dari kekeringan. Meskipun demikian tidak semua telur serangga tahan terhadap cuaca ekstrim karena kandungan serosa dan protein kintin yang sangat sedikit.

Contoh hewan kawin lainnya adalah kecoa dan lalat berkembangbiak dengan cara ovovivipar (proses perkembangbiakan secara bertelur dan melahirkan) yaitu telur dibentuk didalam badan betina tetapi tidak dikeluarkan. Jadi perkembangan zigot terjadi didalam telur dan telurnya berada diperut hewan tersebut. Khusus untuk kecoa diploptera tidak bereproduksi dengan cara ovovivipar melainkan melalui cara vivipar atau melahirkan, tubuh betina dari kecoa ini tidak membuat telur sehingga zigot berkembang didalam perut kecoa tersebut dan akhirnya dilahirkan kedunia ini. Ada juga serangga yang melalui proses reproduksi dengan cara poliembryonik yang artinya membuahi telur dan menghasilkan embrio lebih dari satu.

Kromosom menjadi komponen penting dalam menentukan jenis kelamin dari serangga, sehingga penghitungan jumlah kromosom akan sangat menentukan prediksi untuk menentukan apakah serangga jantan atau betina. Kondisi lain yang terjadi pada serangga adalah polimorfisme, polimorfisme merupakan keadaan serangga yang mampu mengubah penampilannya lebih dari satu. Istilah lain yang tidak kalah popular adalah dimorfisme seksual yang artinya adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki untuk  membedakan antara serangga betina dengan serangga jantan.

Hewan Kawin – Reproduksi Ikan

Hewan Kawin
Pada umumnya ikan bereproduksi dengan cara bertelur, dan ikan baru akan bertelur jika sudah mendapatkan suntikan dari ikan jantan.  Ikan ternyata memiliki keunikan saat bertelur yaitu suka berpindah-pindah tempat saat bertelur. Hal itu dilakukan oleh ikan untuk mencari lokasi terbaik untuk perkembangan telur ikan tersebut. Biasanya tempat yang disenangi oleh ikan untuk bertelur adalah yang tidak memiliki arus dan yang terlindung dari bahaya seperti perairan yang memiliki banyak batu dan sebagainya. Tapi bagi jenis ikan tertentu akan menelurkan telur ditempat yang  tidak sama dengan telur lainnya, jadi setiap telur memiliki tempatnya sendiri-sendiri. Kondisi telur ikan sendiri tidak sama ada yang menempel, ada juga yang tenggelam didasar sungai, ada juga yang mengapung di permukaan air.

Pembuahan lewat dalam seringkali terjadi pada ikan-ikan tertentu, pembuahan lewat dalam atau fertilisasi internal biasanya dilanjutkan dengan vivipar atau ovovivipar. Contoh ikan yang melahirkan adalah ikan guppy, adapun ikan lain yang juga melahirkan yaitu ikan poecilia. Hewan kawin dengan cara ovovivipar, biasanya ikan betina bertelur dan telur itu tetap berada diperut ikan tumbuh dan berkembang disana sampai akhirnya telur menetas dan dilahirkan kealam ini. Pada kasus lainnya seperti kuda laut, betina hanya bertugas menyalurkan telur kedalam kuda laut jantan. Didalam tubuh kuda laut jantan telur-telur tersebut dibuahi dan setelah dibuahi telur tersebut tetap berada didalam tubuh kuda laut jantan. Setelah melewati waktu pertumbuhan zigot dalam telur akhirnya menetaslah anak kuda laut itu dan kemudian dilahirkan oleh kuda laut jantan.

Dalam spesies ikan terdapat istilah hermafrodit yaitu bukan ikan jantan dan juga bukan ikan betina, lalu ikan apa ini? Ini adalah ikan yang memiliki dua kelamin dan keduanya berfungsi secara normal yaitu kelamin betina dapat memproduksi sel telur dan kelamin jantan dapat memproduksi spermatozoa. Sifat hermafrodit ini memungkinkan ikan untuk memiliki jenis kelamin yang berbeda sekaligus atau memiliki alat kelamin yang dapat berubah dari setelah melewati masa tertentu.  


Baiklah sobat semua itulah tadi sedikit ulasan tentang bagaimana hewan kawin atau bereproduksi demi meneruskan garis keturunannya, jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon sampaikan pada kolom komentar sehingga bisa dengan cepat diperbaiki. Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya tentunya seputar dunia hewan hanya di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar